Translate

Kamis, 08 September 2016

Seni di jalan menunggu lampu hijau berubah merah

Waktu itu hari senin terasa berjalan seperti biasa, diawal pagi aktivitas gw gak ada yang berbeda. Cuma mungkin sepertinya gw persiapkan diri untuk berangkat kerja lebih pagi dari biasanya entah karena apa gw juga gak tau, rasanya hanya ingin aja. hehe

Dijalan gw menikmati sepanjang perjalanan dari Tangerang melewati jalur jakarta-depok, dengan melihat setiap sisi jalan walaupun sambil mengendarai motor tapi ini udah biasa bagi gw. Saat berhenti di lampu merah, gw liat segerombolan pengamen kecil dengan suara merdunya menghampiri setiap pengedara yang berhenti juga.


dan gak setiap pengendara bersedia memberi sedikt penghargaan pada mereka lewat uang kecil. Tapi seperti tanpa beban sediktpun mereka menyanyikan setiap bait lagu, walaupun mungkin gw tahu kehidupan yang mereka alami sangat berat. bagi gw terkadang mereka ini jadi hiburan sederhana yang menemani perjalanan setiap pagi gw di hari senin sebelum bekerja.
Pasti banyak cerita pengalaman unik yang dialami oleh seorang pengamen jalanan, banyak cerita pengalaman suka duka yang terjadi di kehidupan mereka, walaupun pada umumnya mereka terlihat “nakal” namun sejatinya mereka itu baik. Kenakalan mereka hanyalah efek dari kerasnya kehidupan yang mereka alami, bayangkan saja jika seoran anak yang masih berusia 7 tahun sudah di hadapkan pada kehidupan jalanan yang begitu keras dan kejam. Bukankah kita tahu bahwa karakter dan sifat seseorang bisa terbentuk dari lingkungan mereka tinggal atau dengan kata lain mereka mengikuti lingkungannya.. 




Bagi mereka mengamen itu satu satunya cara untuk mendapatkan uang. Bagi kita, banyak cara yang bisa ditempuh untuk memberikan pertolongan berharga bagi mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar